
Sebuah tim ilmuwan di China telah menemukan ikan unik (dan diakui sedikit aneh) di dalam kolam hitam pekat di sebuah gua di wilayah pegunungan yang disebut provinsi Guizhou.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Januari di jurnal ZooKeystim menggambarkan yang baru ditemukan Sinosiklocheilus longicornus (S. longicornus). Ikan memiliki sisik yang tidak berwarna karena kurangnya pigmentasi, mata kecil yang kemungkinan besar tidak dapat melihat apa pun, dan tanduk khas yang menonjol dari dahi mereka seperti mitos unicorn.
[Related: What rockfish genes can teach humans about living past 100.]
S. longicornus termasuk dalam genus ikan yang mirip dengan ikan kecil dan karper yang disebut Sinocyclocheilus yang hanya ditemukan di Cina. Sebagian besar dari 76 spesies Sinocyclocheilus yang diketahui hidup di dalam kolam kecil yang diselimuti kegelapan S. longicornustetapi ada beberapa spesies Sinocyclocheilus yang hidup di perairan yang lebih terang dan tidak memiliki ciri-ciri yang tidak biasa seperti yang dimiliki sepupu mereka yang suram.
Hanya beberapa dari mereka yang memiliki tanduk khas ini, yang juga memiliki panjang dan penampilan yang bervariasi, seperti yang disukai beberapa spesies S.bicornutus dan S. furcodorsalis bahkan memiliki tanduk bercabang. Beberapa spesies Sinocyclocheilus sebenarnya telah berevolusi hingga kehilangan mata sepenuhnya. Proses ini disebut evolusi regresif, di mana suatu spesies akan kehilangan ciri-ciri yang tidak berguna dari generasi ke generasi.
Tanduk ini adalah bagian dari nama spesies baru tersebut. Longicornus berasal dari dua kata Latin– longus atau “panjang,” dan cornu, yang berarti “tanduk dahi.”
S. longicornus panjangnya antara 4,1 dan 5,7 inci dan menggunakan sungut yang terlihat seperti kumis kecil untuk meraba-raba dalam kegelapan. Tim masih belum yakin untuk apa embel-embel seperti tanduk itu digunakan, tetapi para peneliti percaya bahwa itu mungkin ada hubungannya dengan menavigasi lingkungan mereka yang gelap dan suram, karena spesies yang hidup di tempat yang lebih cerah tidak memiliki struktur ini. bagian atas kepala mereka.
[Related: A primitive part of the zebrafish brain helps them find their way home.]
Sebagian besar spesies spesies Sinocyclocheilus (termasuk S. longicornus) juga memiliki organ yang disebut gurat sisi yang terdiri dari sel-sel sensitif yang berjalan di sepanjang tubuhnya. Organ ini dapat mendeteksi perubahan salinitas, suhu, dan tekanan air, sehingga tanduk tidak diperlukan untuk mendeteksi faktor lingkungan tersebut.
Tim percaya bahwa tanduk yang luar biasa besar di S. longicornus, serta fakta bahwa analisis DNA mengungkapkan bahwa itu tidak terkait erat dengan spesies bertanduk panjang lainnya yang berarti bahwa tanduk yang lebih panjang mungkin muncul pada dua kesempatan terpisah dalam genus. Salah satu cara untuk memecahkan kode bahwa tanduk misterius ini benar-benar digunakan adalah dengan membandingkan S. longicornus’ kondisi lingkungan dengan kerabat bertanduk panjang lainnya.